Welcome The Visitor

Risiko Berasuransi Jiwa

Risiko adalah bahaya yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Bahaya adalah suatu yang mengancam jiwa dan raga seseorang, bahaya juga bisa sesuatu yang menyebabkan kerugian, kecelakaan ataupun kematian pada semua pihak baik manusia, hewan, dan lingkungan

Polis asuransi jiwa merupakan bukti bahwa Anda sebagai Insan manusia yang saat ini menjadi seorang Ayah atau Ibu yang bertanggung Jawab untuk menambah kaya gereasi penerus Anda yaitu anak-anak Anda dan cucu Anda

Perlingungan Asuransi Jiwa tidak bisa menggantikan jiwa seseorang, namun ia bisa membantu menggantikan Penghasilan Keluarga yang juga ikut hilang ketika Pencari Nafkah tidak ada lagi memberikan nafkahnya atau penghasilannya yang disebabkan oleh Sakit Kritis yang berkepanjangan dan Meninggal Dunia.

Tidak ada polis bisa menggantikan Jiwa

Berapa nilai perlindungan asuransi jiwa yang sesuai dengan penghasilan saya

mudah sekali cara hitungnya, misalkan income perbulan Rp. 10 juta x 12bulan x 10 tahun = 120 juta x 10 thn = Rp. 1,2 Milyard ini adalah Uang Pertanggungan yang SESUAI dengan Keluarga Anda

kenapa dikali faktor 10 tahun ? karena bila Anda kalikan hanya 1 tahun, maka nilainya tidak akan mencukupi kebutuhan hidup Anda sehari-hari.

Oleh karena itu, banyak kita temui seseorang yang sudah punya polis, ketika ia meninggal dunia, keluarganya tidak hidup normal seperti biasa tetapi tetap berkekurangan, karena nilai polisnya tidak sesuai dengan kondisinya yang sesungguhnya.

Kalau sudah begini, agen yang suka di salahkan oleh ahli waris, kenapa ia tidak lagi mendesak untuk meningkatkan nilai polis asuransi jiwa pencari nafkah keluarga

Asuransi berbeda konsepnya dengan menabung di bank

Bila di Bank Anda ingin punya uang Rp. 100 juta maka berapa yang harus Anda tabung ?

ya jawabnya juga, harus menabung Rp. 100 juta

inilah perbedaannya,

bila di Asuransi Anda ingin memiliki Asset sebesar Rp. 100 juta, maka Anda cukup menyisihkan (bukan menghabiskan semua penghasilan Anda untuk membeli Asuransi) sebesar 1 sd 5 % saja pertahun dari Rp. 100 juta nilai asset yang ingin Anda dapatkan.

saya punya pengalaman, nasabah saya yang mendapatkan manfaat rawat inap Rp. 240.000 perhari dengan seenaknya menginap di Rs yang berkamar VIP seharga Rp. 500 ribu permalam,

nasabah tidak membaca lagi polisnya, ia pikir semua pasti diganti, ya betul memang semua pasti diganti dengan mematuhi peraturan di dalam polis, tetap semuanya perlu ada peratutan mainnya, setelah keluar dari RS nasabah memarahi saya karena klaim diganti terlalu sedikit. itulah jangan anggap enteng peraturan di dalam polis, harus di baca lagi,

walaupun betul Anda merasa manfaat ini dirasakan bila terjadi risko hidup yaitu

1. Hidup terlalu lama dengan penghasilan pas2an atau

2. hidup terlalu singkat dengan meninggalkan banyak hutang,

pilih yang mana ?.

Jadi pesan saya, evaluasi terus polis2 Anda agar sesuai dengan kebutuhan keluarga, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. kalau terlalu kecil secepatnya Anda tingkatkan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Risiko Berasuransi Jiwa"

Post a Comment

Popular Posts